Healthy Mouth for Your Healthy, Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Masa Pandemi





     Pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia Awal tahun 2020 berlangsung sampai saat ini hampir memasuki tahun 2021. Pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi dan berdampak pada berbagai aspek, dari mulai aktivitas ekonomi terhambat, aktivitas sosial terhenti, sampai akses ke fasilitas kesehatan pun terbatas, hal ini untuk mencegah tersebarnya virus covid-19. 
Karena saking lamanya berdiam dirumah untuk mengikuti himbauan pemerintah #dirumahsaja maka akan berdampak pula pada kesehatan fisik maupun mental. 
Tentunya meskipun #dirumahsaja perlu melakukan perawatan diri untuk mencegah datangnya berbagai penyakit seperti dengan olahraga. 
       Khususnya dalam hal kesehatan gigi dan mulut. Terlebih mulut merupakan hal krusial yang berkaitan dengan imunitas dan kesehatan tubuh. Masalah kesehatan gigi dan mulut apabila diabaikan akan menimbulkan masalah yang besar terhadap kesehatan tubuh secara umum. Karena masa pandemi tidak diperkenankan untuk ke pelayanan kesehatan, aktivitas merawat kesehatan gigi dan mulut pun dapat dilakukan dirumah. 

Berikut ini adalah beberapa langkah menjaga kesehatan gigi dan mulut selama masa pandemi : 

1. Menjaga makanan 


Mengontrol makanan yang masuk, mengurangi camilan akan membantu menghindari kerusakan pada gigi akibat asam dari makanan. Semakin sering gigi terpapar zat asam maka akan semakin lemah gigi dan rapuh.
Hindari makanan yang tidak mengandung serat dan banyak mengandung gula, sehingga akan mengurangi penumpukan plak pada gigi.

2. Perbanyak minum air putih


Minum merupakan kegiatan yang sangat mudah untuk dilakukan, air minum tersedia sangat berlimpah. Minum air putih akan membersihkan sisa sisa makanan yang menumpuk setelah kita makan. Meskipun nanti perlu dilakukan sikat gigi dua kali sehari untuk mencegah terjadinya gigi berlubang. 
Selain itu minum air putih akan membuat tubuh segar dan lebih bersemangat dalam menjalani aktivitas, kotoran dalam tubuh akan mudah keluar sehingga imunitas semakin membaik.

3. Menjaga kebersihan sikat gigi


Sikat gigi seringkali menjadi tempat menempelnya bakteri dan kotoran karena lembab dan kurang bersih dalam membilasnya. Maka perlu untuk memperhatikan kebersihannya. Apabila sudah terlihat kotor dan bulu tidak beraturan segera ganti dengan sikat gigi yang baru. 
Sesekali rendam sikat gigi pada larutan obat kumur. Kemudian bilas dan letakkan sikat gigi di tempat sikat gigi dalam posisi kepala diatas sehingga air bisa mengalir kebawah.

4. Menyikat gigi secara rutin dan dengan teknik yang benar


Sikatlah gigimu minimal dua kali sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Sikatlah secara perlahan dan mengenai ke seluruh permukaan gigi supaya kotoran yang ada di sela sela gigi keluar. Pilihlah bulu sikat yang soft, hindari bulu sikat gigi yang hard karena tidak efektif untuk membersihkan gigi di bagian sela sela. 

AYO JAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT UNTUK SEHAT TUBUHMU DI MASA PANDEMI!! :) 
 
Continue reading Healthy Mouth for Your Healthy, Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Masa Pandemi

Ibu Hamil Dan Masalah Kesehatan Gigi Mulut

IBU HAMIL DAN MASALAH KESEHATAN GIGI MULUT

Ada beberapa mitos di pedesaan tentang ibu haml. Salah satunya ketika hamil pasti akan mengalami gigi goyang, gusi sakit, sariawan berat, dan kelainan pada mulut yang lainnya. Namun pada kenyataannya berdasarkan penelitian bertahun lalu bahwa ibu hamil belum banyak yang memperoleh pengertian dan pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut dan bagaimana pemeliharaannya pada masa kehamilan. Faktor ini sehingga ibu hamil cenderung untuk malas menjaga kebersihan gigi dan mulut. Malas menyikat gigi secara teratur dan dengan cara yang benar.

Sebagai akibatnya jaringan gusi mudah mengalami infeksi. Apabila gusi yang mengalami infeksi tersebut dibiarkan maka dalam beberapa waktu akan meradang yang disebut gingivitis. Adakalanya infeksi ini akan menyerang akar gigi dan alveolar. Alveolar adalah cekungan bagian dalam tulang rahang tempat melekatnya gigi. Maka infeksi semakin parah. Infeksi yang terjadi pada bagian ini disebut periodontitis

Apabila hal seperti ini ibu hamil belum menyadari dan masih menganggap bahwa sebuah mitos dan akan hilang dengan sendirinya tanpa perawatan dengan mengubah pola kebersihan gigi dan mulut menjadi lebih baik maka akan menyebabkan masalah yang semakin besar. Penyakit ini akan berlanjut menjadi pembengkakan pada bagian dalam gusi atau bagian luar gusi yang tentunya akan semakin mengganggu ibu hamil. Pembengkakan ini berisi nanah, bakteri, serta jaringan  - jaringan mati. Jika terus dibiarkan gigi akan goyang dan menimbulkan rasa sangat sakit.

Keadaan ini dipengaruhi oleh keadaan perubahan hormonal ibu hamil yang membuat ibu hamil menjadi kelompok rentan terhadap suatu bakteri dan penyakit. Selain itu perilaku ibu hamil sangatlah penting diperhatikan diantaranya kebiasaan menyikat gigi secara teratur dan dengan cara yang benar, disamping menjaga makanannya dengan gizi yang baik dan seimbang.


BAU MULUT BUKAN MITOS

Ibu hamil seringkali mengalami masalah bau mulut dan tidak memperhatikannya. Bau mulut disebabkan oleh rongga mulut itu sendiri atau dari bagian lain mulut lewat pernapasan. Keadaan gigi seperti berlubang / kerowok dan meradang, bisa radang pulpa gigi, bisa radang gusi, dan radang jaringan mulut lainnya, kemudian karang gigi menyebabkan bau mulut tidak sedap.

Bau mulut yang tidak sedap sering dikaitkan dengan bau badan yang tidak sedap juga. Oleh karena itu beberapa cara untuk menjaga bau mulut yang tidak sedap bagi ibu hamil sebagai berikut :

  • Jagalah kebersihan gigi dan mulut dengan baik
  • Olahraga ringan dan rutin sesuai petunjuk bidan untuk senam hamil
  • Bila terjadi bau mulut yang benar – benar mencolok maka periksakanlah pada dokter gigi
  • Memakai obat kumur. Obat kumur efektif untuk membunuh kuman bakteri pada mulut sebanyak 75%.
  • Berkumur dengan air putih. Berkumur dengan air putih membunuh kuman 25%.
  • Obat kumur yang murah adalah dengan air garam hangat, karena terdapat kandungan khlor yang dapat membunuh kuman. 


SARIAWAN

Ibu hamil mengeluhkan sariawan yang sering terjadi dan  mengeluh kesakitan. Dia merasa ketik sebelum hamil tidak separah ini mengalami sariawan bahkan sangat jarang. Sariawan ini dapat sembuh sendiri dalam tempo 7-10 hari namun juga ada kalanya sampai tiga minggu bahkan lebih. Semua ini tergantung daya tahan tubuh masing – masing orang.

Mengapa ibu hamil sering terserang sariawan?

Bukan mitos memang ibu hamil sering mengalami sariawan, tak lain hal ini karena daya tahan tubuh ibu hamil menurun dan mudah terserang bakteri. Sariawan kadangkala sangat menjengkelkan. Terkadang menjalar ke kelenjar limfe di bagian bawah tulang rahang bawah sehingga meradang. Bahkan bisa sampai mengenai syaraf bagian dalam pipi yang akan menimbulkan komplikasi migrain kambuh.

Sebab – sebab lazim terjadinya sariawan adalah keadaan tertekan (stress), alergi, keadaan perubahan hormone tubuh yang tidak seimbang terutama pada ibu hamil yang membuat ibu hamil mudah terserang penyakit ini. Selain itu kekurangan Vitamin C juga menyebabkan daya tahan tubuh menurun.

Nasehat perlu diperhatikan bagi ibu hamil :

  •  Periksakanlah ke dokter gigi untuk menjaga kesehatan mulut. Jaga kebersihan gigi dan mulut dengan sebaik mungkin
  • Biasakan berkumur dengan obat kumur, atau dengan air biasa bisa juga dengan air garam hangat.
  • Menjaga nilai gizi yang lengkan dan seimbang pada makanan
  • Usahakan hidup tenang dan buang – buang jauh fikiran ruwet.  

SUMBER : Buku Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak - Anak Ibu Hamil drg. Ircham Machfoedz, MS Tahun 2018

Continue reading Ibu Hamil Dan Masalah Kesehatan Gigi Mulut

Bagian - Bagian Gigi

 Bagian - Bagian Gigi  

Gigi terdiri dari beberapa bagian. antar bagian gigi mempunyai fungsi masing - masing. Berikut ini adalah bagian - bagian dari gigi 

1. Enamel - Si Keras Yang Rapuh 



Enamel atau email adalah lapisan terluar gigi. Bagian ini merupakan bagian paling kuat dari seluruh anggota tubuh, bahkan lebih kuat daripada tulang. mengapa demikian? karena email tersusun dari banyak sekali mineral. secara teori ilmiah, apabila suatu bagian tubuh tersusun semakin banyak mineral maka akan semakin keras pula konsistensinya. Mineral utama yang menyusun email adalah kalsium fosfat, lebih tepatnya kalsium fosfat yang terkristalisasi. Apa itu kristalisasi? yaitu proses perubahan suatu zat menjadi lebih padat. Contoh dalam kehidupan sehari - hari adalah proses air menjadi es. Bayangkan bagaimana mineral yang terkandung dalam email gigi mengalami kristalisasi?? Maka dari itu mengapa email gigi merupakan bagian terkuat pada tubuh. 

Warna putih email mudah dipengaruhi

Banyak yang menganggap bahwa warna email gigi adalah putih. Namun sebenarnya, warna email gigi adalah transparan. Yang memberikan warna putih atau kuning pada gigi adalah Dentin yaitu lapisan kedua setelah email. Dentin memiliki warna kuning bahkan kecoklatan.  Warna email gigi seseorang berbeda - beda tergantung seberapa transparan email pada tiap individu.

Email adalah bagian terkeras namun mudah dirusak oleh bukan kekerasan

Email gigi sebenarnya adalah bagian terkeras pada organ tubuh. Namun seringkali email dapat rusak oleh sesuatu yang tidak disebabkan kekerasan seperti :

1. Proses erosi
    Seperti pengertian erosi adalah proses pengikisan benda oleh sesuatu utamanya air. Email gigi juga dapat terkikis atau rusak dengan air namun bukan air biasa melainkan air yang bersifat asam. Misalnya minuman bersoda atau bahan yang bersifat asam seperti cuka. Alhasil email menjadi menipis dan terlihat semakin kuning karena lapisan dentin semakin terlihat. Pengikisan email ini membuat email gigi menjadi semakin rentan terhadap kerusakan yaitu perlubangan pada gigi. 

2. Proses Abrasi
    Proses abrasi merupakan proses pengikisan yang sama dengan erosi namun tidak disebabkan oleh air tapi pengikisan disebabkan oleh trauma fisik. Yang dimaksud trauma fisik disini adalah adanya kontak antara benda satu dengan benda lain. Contohnya dengan sikat gigi atau pasta gigi yang mengandung bahan abrasif. Proses abrasi gigi ini seperti layaknya proses pengamplasan. Terjadi kontak fisik yang terus menerus sehingga terjadi pengurangan volume email gigi. 

Email gigi tidak mempunyai kemampuan membentuk jaringan baru

    Tidak seperti tulang yang apabila retak atau patah ketika disambungkan atau bahkan didiamkan  akan membentuk jaringan baru secara mandiri sehingga tulang kembali utuh. Sayangnya email gigi tidak seperti tulang yang dapat membentuk jaringan baru apabila patah dan rusak. Email gigi hanya dapat melakukan proses remineralisasi (penambahan mineral) itupun dengan syarat apabila pada email masih mengandung mineral dan tidak terjadi kerusakan seperti adanya karies. Apabila sudah terlalu banyak terjadi demineralisasi (peluruhan mineral) maka tidak bisa melakukan remineralisasi. 

    Maka dari itu apabila gigi mengalami kerusakan yaitu gigi berlubang tidak bisa didiamkan saja karena akan menyebabkan masalah semakin besar seperti menjalarnya bakteri lubang gigi ke bagian dalam gigi seperti dentin dan pulpa, sebaiknya harus segera dilakukan penambalan gigi.  

Permukaan email gigi licin, namun sisa makanan tetap menempel

pada permukaan email gigi terdapat plak gigi yaitu lapisan tipis biofilm yang tak kasat mata. plak ini selalu ada pada permukaan email gigi meskipun sudah dilakukan pembersihan gigi. plak menjadi tempat menempelnya sisa makanan. sisa makanan yang penempel pada plak akan menjadi sumber makanan bagi bakteri jahat untuk berkembangbiak pada rongga mulut. Salah satu cara mengurangi penumpukan plak adalah dengan menyikat gigi.

2. Dentin - Lapisan berwarna diantara



Dentin merupakan bagian gigi diantara email dan ruang pulpa. Dentin memiliki struktur seperti tulang namun dalam segi kepadatan dan kekerasan tidak sekeras tulang. Beberapa fakta tentang dentin :
  1. Dentin memiliki warna yang bervariasi dari kuning muda sampai kecoklatanWarna dentin kebanyakan adalah kuning sampai kecoklatan. Warna kuning ini akan        mempengaruhi warna email tergantung tingkat transparansi email

  2. Pada proses pemutihan gigi yang menjadi sasaran bukan email melainkan dentin Proses pemutihan ada mengubah warna kunign pada dentin menjadi semakin putih. Tujuannya jelas membuat warna dentin yang terlihat pada transparansi email menjadi lebih putih. Namun kebanyakan orang tau memutihkan gigi adalah mengubah warna email menjadi putih

  3. Dentin terbagi menjadi 3 bagian, diantaranya :
    • Dentin Primer
      Merupakan bagian dentin yang paling keras, letaknya berada tepat dibawah email. Dentin    ini belum termineralisasi
    • Dentin Sekunder
      Jenis dentin yang mulai dapat beregenerasi dan terbentuk setelah pembentukan akar gigi dimulai. Proses pembentukan dentin sekunder membuat volume atau ukuran ruang syaraf berubah menjadi semakin sempit

    • Dentin Tersier
      Pada proses gigi berlubang yang perlahan mencapai dentin dan merusaknya, dentin tersier terbentuk untuk menggantikan dentin yang dirusak oleh bakteri pada proses gigi berlubang tersebut. Apabila bakteri terus merusak dan dentin tersier tidak dapat mengimbangi perkembangan bakteri perusak gigi maka timbulah lubang gigi pada bagian dentin yang selanjutnya akan mengarah ke jaringan pulpa atau ruang syaraf gigi.  
3. Pulpa - Ruangan Syaraf yang Vital


    Pulpa merupakan bagian paling vital pada gigi, letaknya dibagian dalam gigi dibawah lapisan dentin dan email. Pulpa tidak seperti Email dan Dentin yang berupa lapisan, namun Pulpa berbentuk ruangan yang berisi syaraf - syaraf dan pembuluh darah dan ruangan yang lebih kecil yang disebut saluran (kanal). 
Pulpa memiliki beberapa fungsi vital, diantaranya :
  1. Sebagai pusat sensorik
    Maksudnya yaitu sebagai penanda bahwa ada rangsangan - rangsangan yang mengenai gigi, mulai dari rangsangan suhu (panas/dingin), rangsangan tekanan dan trauma, hingga rangsangan rasa nyeri. Syaraf dalam pulpa ini selanjutnya menentukan apakah stimulus atau rangsangan tersebut berpotensi menyebabkan rasa sakit atau tidak. Kalau menyebabkan rasa sakit maka syaraf akan mengantarkan rasa sakit tersebut ke otak. 
  2. Sebagai pusat perbaikan
    Pulpa membantu pembentukan dentin reparatif, yaitu lapisan dentin yang memperbaiki kerusakan, biasanya pada kerusakan dentin sekunder. Pulpa membentuk lapisan yang mempertebal dentin sekunder dan memperbaiki ketebalan dentin yang melapisi ruang pulpa karena asalnya dari pulpa bukan dari jaringan dentin. 
  3. Sebagai sumber makanan
    Melalui pembuluh darah yang terdapat di dalamnya, pulpa memberikan makanan kepada gigi ruang pulpa pada khususnya, serta menjaga kondisinya tetap lembab dan kuat dari segara terjangan yang bisa melemahkan gigi. Seluruh kelainan pada gigi seperti rasa nyeri dan sakit merupakan reaksi awal pulpa yang mengalami peradangan. Bila tidak ditangani dengan cepat dan segera gigi akan mengalami kematian atau gangren. Bila gigi dan ruang pulpa telah gangren maka perlu dilakukan perawatan syaraf atau pencabutan gigi. Karena apabila tidak aan enimbulkan masalah yang lebih besar. 

Sumber : Buku Seputar Kesehatan Gigi dan Mulut drg. Agam Ferry Erwana 2013
    
 
Continue reading Bagian - Bagian Gigi